ProsesTerjadinya Spermatogenesis dan Oogenesis. Berdasarkan penjelasan singkat sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa spermatogenesis dan oogenesis merupakan dua proses yang berbeda. Satu terjadi pada pria dan yang lain terjadi pada wanita. Untuk lebih memahami apa itu spermatogonesis dan oogenesis, simak penjelasan lengkap berikut ini
Sel gamet terdiri atas gamet jantan spermatozoa yang dihasilkan di testis dan gamet betina ovum yang dihasilkan di ovarium. Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut Gametogensis. Gametogenesis terbagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan Skema Spermatogensis Gambar Skema SpermatogenesisSpermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa yang terjadi di organ kelamin jantan yaitu testis tempatnya di tubulus seminiferus. Spermatogenesis terdiri dari tiga fase, yaitu spermatositogenesis, meiosis, spermiogenesis. Spermatositogenesis, pada fase ini spermatogonium membelah melalui tahap pembelahan mitosis menghasilkan generasi sel baru berupa spermatosit. Meiosis, pada fase ini spermatosit mengalami 2 kali pembelahan secara berturutan dengan mereduksi sampai ½ jumlah kromosom dan jumlah DNA per sel dan menghasilkan spermatid. Spermiogenesis, pada fase ini spermatid mengalami proses sitodiferensiasi sehingga menghasilkan spermatozoa. Sel sperma yang terbentuk tersebut bersifat haploid n.Sepermatogenesis tidak berlangsung secara serentak dalam semua tubulus seminiferus tetapi secara bergelombang, siklus spermatogenesis berlangsung selama kurang lebih 64 Skema OogenesisGambar Skema OogenesisOogenesis adalah proses pembentukan sel telur ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonium. Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonium yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan pertama, semua oogonium membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Selanjutnya, semua oosit primer membelah secara meiosis, tetapi hanya sampi fase profase I. Pembelahan meiosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 200 ribu hingga 2 juta oosit primer, namun hanya sekitar 40 ribu yang tersisa saat anak perempuan pubertas dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang masa pubertas, oosit primer melanjutkan pembelahan meiosis I, hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel yang berukuran lebih kecil disebut badan kutub tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan meiosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu atu sel berkuran normal disebut ootid dan satu sel lagi yang berkuran lebih kecil disebut badan polar kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi hancur.Ovum atau sel telur yang matang diovulasikan dikeluarkan dari ovarium selama siklus reproduksi perempuan.
Lengkapilahskema proses spermatogenesis berikut ini! Untuk Kamu yang ingin tau jawaban dari pertanyaan Skema Proses Spermatogenesis, Adik-adik bisa simak jawaban yang tersedia, dan harapan kita jawaban dibawah ini bisa membantu kamu menjawab pertanyaan tentang Skema Proses Spermatogenesis.. Pembahasan: Skema Proses Spermatogenesis
Pada saat kelas 11, kamu tentunya pernah memelajari pelajaran Spermatogenesis. Apa yang bisa kamu tangkap dari proses spermatogenesis? Secara umum, hal yang kamu ketahui tentang spermatogenesis merupakan sebuah tahap reproduksi pada pria dalam memproduksi sperma. Lalu, bagaimana tahapan-tahapan dari spermatogenesis hingga akhirnya menghasilkan sperma? Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap terkait proses spermatogenesis. Mulai dari pengertian, proses, struktur alat reproduksi pria yang merupakan tempat spermatogenesis berlangsung, serta tips menjaga kesehatan sperma. Simak pembahasannya di bawah ini! Pengertian Spermatogenesis Apakah kamu pernah bertanya bagaimana sperma dihasilkan? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Spermatogenesis terjadi pada tubulus seminiferus yang ada di dalam testis. Secara lengkap, spermatogenesis adalah sebuah proses di mana sel-sel germinal primer pada pria mengalami pembelahan dan menghasilkan sel-sel yang disebut spermatogonium. Untuk lebih lengkapnya tentang bagaimana proses spermatogenesis, akan dijelaskan pada pembahasan di bawah ini. Bagaimana Proses Spermatogenesis Terjadi? Proses spermatogenesis berlangsung kurang lebih 17 hari. Proses ini memanfaatkan energi dari sel-sel sertoli. Berikut ini pembahasan tentang proses spermatogenesis 1. Spermatogonium Fase awal proses spermatogenesis dimulai dari spermatogonium yang bersifat diploid 2n. Spermatogonium ini mengandung 23 pasang kromosom. 2. Spermatosit Primer Selanjutnya, spermatogonium akan membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer sifatnya masih diploid 2n. 3. Spermatosit Sekunder Kemudian, spermatosit primer akan membelah, disebut dengan pembelahan meiosis I. Pada proses ini, spermatosit primer berubah menjadi spermatosit sekunder. Jumlah spermatosit sekunder ada dua. Untuk ukurannya masih sama dengan spermatosit primer, tetapi sifatnya berubah menjadi haploid n. Spermatosit sekunder mengandung 23 kromosom. 4. Spermatid Spermatosit sekunder akan membelah lagi menjadi empat. Proses ini dinamakan fase meiosis II. Ukuran dan bentuk spermatid masih sama dengan spermatosit sekunder. 5. Sperma Matang Proses spermatogenesis yang terakhir adalah pembentukan sperma matang. Spermatid yang sudah berubah menjadi sperma matang akan menuju saluran epididimis. Struktur Alat Reproduksi Pria Alat reproduksi pria terdiri dari penis, testis, skrotum, dan saluran pengeluaran. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya, beserta fungsinya masing-masing 1. Penis Secara umum, penis pada organ reproduksi pria berfungsi untuk mengeluarkan urine dan semen, selain itu penis juga berguna sebagai alat kopulasi persetubuhan. Penis sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu akar, badan, dan glans penis. Di bagian badan penis, terdapat jaringan erektil silindris dan banyak pembuluh darah, yaitu dua korpus karvernosa dan satu korpus spongiosum sebagai pembungkus saluran uretra. Saluran uretra inilah yang menjadi jalur sperma keluar. Selanjutnya, di kepala penis atau glans penis terdapat ujung-ujung syaraf sensoris. Sementara pada kulit akar penis ditumbuhi rambut. 2. Skrotum Bagian alat reproduksi lainnya adalah skrotum, disebut juga kantong pelir. Skrotum pada pria berjumlah sepasang yang dipisah oleh septum internal. Pada skrotum terdapat otot dartos yang bisa membuat skrotum mengerut dan mengendur. Sementara itu, masing-masing skrotum terdapat testis. 3. Testis Testis berada di dalam kantong skrotum. Fungsi testis sendiri dalam proses reproduksi pria adalah untuk memproduksi sperma. Selain itu, testis juga berguna untuk menghasilkan hormon reproduksi pria atau testosteron. 4. Saluran Pengeluaran Bagian alat reproduksi pria yang terakhir adalah saluran pengeluaran, yang terdiri dari saluran epididimis, saluran vas deferens, saluran ejakulasi, dan saluran uretra. Saluran epididimis berguna sebagai tempat menyimpan sperma hingga sperma mengalami proses pematangan Kemudian, sperma yang sudah matang disalurkan ke vas deferens. Lalu, sperma keluar menuju saluran ejakulasi dan disemprotkan lewat saluran uretra. Selain jalur mengeluarkan cairan sperma, saluran uretra juga merupakan jalur untuk mengeluarkan urine. Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Sperma? Sebagai seorang pria, penting untuk menjaga kualitas sperma agar tetap sehat. Sperma yang sehat masih berhubungan dengan kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa tips untuk menjaga dan meningkatkan kualitas sperma yang wajib diketahui, dikutip dari Alodokter 1. Konsumsi Vitamin dan Mineral Ada beberapa jenis vitamin dan mineral dari makanan atau bisa lewat konsumsi suplemen yang bisa membuat kualitas sperma kamu tetap sehat. Salah satunya adalah vitamin D dan zinc. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D dan zinc, bisa memperbaiki pergerakan sperma dan menambah jumlahnya. Contoh makanan yang mengandung zinc, yaitu daging, produk olahan susu, kerang, sereal, dan roti. Lalu, vitamin D bisa kamu peroleh dengan berjemur di bawah sinar matahari di pagi hari. Vitamin D juga bisa dijumpai pada ikan, daging merah, kuning telur, dan hati. 2. Menjaga Asupan Nutrisi Makan makanan sehat dan bernutrisi juga bisa meningkatkan kualitas sperma. Pastikan setiap harinya kamu tetap mengonsumsi buah dan sayur secara seimbang. Kamu juga bisa makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti beras merah, kentang, sereal, dan gandum. Nutrisi yang harus dipenuhi lainnya agar kualitas sperma tetap terjaga, yaitu vitamin, serat, mineral, dan protein. Makan protein dalam jumlah tinggi serta omega-3, seperti ikan, telur, dan daging merah juga bisa membantu meningkatkan kualitas sperma. Protein adalah bahan utama membentuk sel dalam tubuh termasuk sel-sel yang membantu proses spermatogenesis. 3. Pola Hidup Sehat Tak hanya memperhatikan makanan yang dikonsumsi saja. Cara meningkatkan kualitas sperma bisa dengan menjaga pola hidup agar tetap sehat, seperti berolahraga secara rutin, menjaga berat badan agar selalu ideal, menghindari hal-hal yang membuat stres, serta berhenti mengonsumsi alkohol, rokok, dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang Banyak yang tidak tahu, menggunakan pakaian dalam yang ketat bisa mengurangi kualitas sperma, sehingga sebaiknya untuk menghindarinya agar sperma kamu tetap sehat. Beberapa penelitian menuliskan jika mandi air panas, meletakkan laptop atau alat elektronik lain di paha yang bisa meningkatkan suhu di sekitar alat reproduksi pria juga dapat menyebabkan produksi sperma melambat. Tak hanya mendapatkan sperma yang tetap berkualitas, dengan menjaga pola hidup sehat, kamu akan terhindar dari banyak penyakit berbahaya. Jadi, tidak ada salahnya untuk tetap menerapkan hidup sehat. 4. Konsumsi Suplemen Ada beberapa suplemen yang bisa membantu menjaga kualitas sperma, seperti D-aspartic acid D-AA. Suplemen tersebut mengandung asam amino yang bisa meningkatkan kadar testosteron Beberapa suplemen herbal, seperti ginseng, rujak polo, dan akar maca juga dipercaya bisa meningkatkan kualitas sperma pada pria. Harus diingat bila suplemen-suplemen herbal yang dipercaya bisa meningkatkan kualitas sperma masih perlu diteliti lebih lanjut. Apakah kamu sudah jauh lebih paham mengenai proses spermatogenesis? Apabila kamu ingin mendapatkan pembahasan yang lebih lanjut terkait materi spermatogenesis atau pelajaran sekolah lainnya, bergabunglah bersama Bimbel Online Quipper Video
Perhatikanskema spermatogenesis berikut! Proses yang berlangsung pada bagian yang ditunjuk oleh huruf X adalah spermatosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder spermatogonium mengalami perkembangan dan membentuk spermatosit primer spermatosit sekunder membelah secara meiosis II menghasilkan sel spermatid

BerandaLengkapilah skema proses spermatogenesis berikut i...PertanyaanLengkapilah skema proses spermatogenesis berikut ini! SDMahasiswa/Alumni Universitas Negeri SurabayaPembahasanKeterangan A Spermatogonium B Spermatosit primer C Spermatosit sekunder D Spermatid E SpermatozoaKeterangan A Spermatogonium B Spermatosit primer C Spermatosit sekunder D Spermatid E SpermatozoaPerdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!28rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!RNRaditya Nova KarnoPembahasan lengkap banget Mudah dimengerti Bantu banget Makasih ❤️TTika Ini yang aku cari! Bantu banget Makasih ❤️©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia

Simakdi bawah ini : 1.) Oogenesis merupakan proses produksi sel telur yang terjadi pada wanita sedangkan spermatogenesis merupakan proses produksi sperma yang terjadi pada laki-laki. 2.) Oogenesis terjadi di dalam ovarium sedangkan spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus testis. 3.) Oogenesis merupakan ovum yang tidak motif sedangkan
Saat membahas mengenai kerja sistem reproduksi manusia, Anda mungkin pernah mendengar istilah oogenesis dan spermatogenesis. Lantas, apa saja perbedaan antara oogenesis dan spermatogenesis ini? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini. Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis Jauh sebelum pembuahan dan proses kehamilan berlangsung, tubuh manusia akan melakukan serangkaian proses pembentukan sel reproduksi atau gamet yang disebut gametogenesis. Gametogenesis terbagi menjadi dua proses yang berbeda, yakni oogenesis dan spermatogenesis. Pada dasarnya, oogenesis dan spermatogenesis memiliki sejumlah perbedaan yang mendasar, mulai dari jenis sel yang dihasilkan, lokasi pembentukan, dan tahapan prosesnya. Untuk mengetahui perbedaan dari keduanya, Anda dapat memperhatikan poin-poin berikut ini. 1. Definisi Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur ovum pada wanita. Sel telur merupakan sel kelamin betina yang matang dan siap untuk dibuahi oleh sperma selama proses reproduksi. Sementara itu, spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma spermatozoa pada pria. Sel sperma akan bergerak dan membuahi sel telur yang berada di dalam tubuh wanita. 2. Lokasi pembentukan Sel telur dibentuk pada indung telur ovarium dalam sistem reproduksi wanita. Ovarium terdiri dari ribuan folikel ovarium, yang masing-masing mengandung sel telur primer. Proses oogenesis akan berlangsung hingga sel telur matang dan siap dilepaskan dari ovarium ke tuba falopi melalui suatu proses yang disebut ovulasi. Sel sperma diproduksi pada bagian tubulus seminiferus dalam testis. Di dalam dinding tubulus, terdapat banyak sel yang disebut sel sertoli yang mendukung pematangan sel sperma. Selanjutnya, sel sperma yang telah matang akan disimpan dalam epididimis dan akan keluar dari tubuh pria saat ejakulasi. 3. Tahapan proses Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis dapat Anda lihat dari tahapan proses yang terjadi. Dikutip dari laman The Biology Notes, keseluruhan proses oogenesis atau pembentukan sel telur terbagi dalam tiga fase, yakni fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal. Spermatogenesis atau pembentukan spermatozoa juga terdiri dari tiga tahapan, tetapi ketiganya adalah spermatositogenesis, spermatidogenesis, dan spermiogenesis. 4. Keberlangsungan proses Proses oogenesis sudah berlangsung sejak janin masih berusia 8–20 minggu di dalam kandungan. Namun, sel telur pada tubuh wanita masih berbentuk oosit, yaitu sel yang belum matang. Pematangan oosit akan berlanjut saat memasuki usia pubertas pada masa remaja. Siklus ini terus berlangsung hingga berhenti pada periode menopause. Sementara itu, spermatogenesis akan mulai berlangsung saat pria memasuki masa pubertas. Proses pembentukan sel sperma ini akan terus terjadi hingga seseorang meninggal. 5. Jumlah sel yang dihasilkan Proses spermatogenesis mampu menghasilkan empat sel sperma dari satu sel induk sperma spermatogonium. Sel ini akan memperbanyak diri dengan tahapan mitosis dan meiosis. Berbeda dengan spermatogenesis, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu sel telur dari satu sel induk telur oogonium. 6. Frekuensi produksi Jumlah oosit akan berkurang seiring bertambahnya usia. Maka dari itu, proses oogenesis hanya terbatas pada jumlah sel telur pada tubuh dan akan berlangsung dalam waktu-waktu tertentu. Sel telur yang matang akan dilepaskan satu buah setiap bulan. Sel telur matang yang tidak dibuahi oleh sperma akan meluruh bersama jaringan rahim saat haid atau menstruasi. Setelah memasuki masa pubertas, spermatogenesis pada tubuh pria akan terus berlangsung untuk menghasilkan lebih dari jutaan sel sperma setiap hari. 7. Waktu produksi Keseluruhan oogenesis membutuhkan waktu sekitar 12 hari untuk menyelesaikan satu siklus pembentukan sel telur. Namun, sel telur matang baru akan dilepaskan tiap satu bulan sekali. Sementara itu, testis akan terus-menerus menghasilkan sel sperma dalam spermatogenesis. Pada umumnya, dibutuhkan waktu sekitar 64–72 hari untuk menyelesaikan serangkaian proses ini. 8. Ukuran sel reproduksi Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis juga terlihat dari ukuran sel yang diproduksinya. Sel telur yang dihasilkan oleh oogenesis berukuran relatif besar. Bahkan, ovum yang berdiameter 0,1 milimeter mm merupakan salah satu sel manusia yang ukurannya paling besar. Sementara itu, sel sperma berukuran jauh lebih kecil daripada sel telur. Struktur spermatozoa terdiri dari bagian kepala dan ekor sepanjang 0,05 mm atau 50 micron. 9. Motilitas Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis juga bisa dilihat dari motilitas alias kemampuan gerak dari sel-sel yang dihasilkannya. Spermatozoa atau sel sperma bersifat motil yang berarti punya kemampuan bergerak untuk membuahi sel telur. Motilitas sperma umumnya dapat diketahui melalui analisis sperma. Di sisi lain, ovum atau sel telur bersifat non-motil yang berarti tidak dapat bergerak dengan sendirinya. 10. Materi genetik Sel sperma yang dihasilkan melalui spermatogenesis memiliki dua kromosom yang berbeda, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Sementara itu, proses oogenesis menghasilkan sel telur yang hanya memiliki kromosom X. Jenis kelamin perempuan berasal dari sperma kromosom X yang membuahi sel telur XX, sedangkan jenis kelamin laki-laki berasal dari sperma kromosom Y yang membuahi sel telur XY. Tabel perbedaan oogenesis dan spermatogenesis Melalui pembahasan poin-poin sebelumnya, diketahui bahwa spermatogenesis dan oogenesis merupakan serangkaian proses penting untuk mendukung proses pembuahan hingga kehamilan. Spermatogenesis berfungsi untuk menghasilkan sel sperma pada pria, sedangkan oogenesis berfungsi untuk menghasilkan sel telur pada wanita. Untuk merangkum pembahasan di atas, berikut merupakan tabel perbedaan spermatogenesis dan oogenesis yang bisa Anda cermati. Spermatogenesis Oogenesis Pembentukan sel sperma spermatozoa pada pria Pembentukan sel telur ovum pada wanita Terjadi pada testis pria Terjadi pada indung telur ovarium wanita Melalui tiga tahapan, yakni spermatositogenesis, spermatidogenesis, dan spermiogenesis Melalui tiga fase, yakni fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal Berlangsung sejak pubertas dan berakhir saat orang tersebut meninggal dunia Awalnya dimulai dari dalam kandungan, lalu berlanjut pada masa pubertas hingga menopause Menghasilkan empat sel sperma dari satu sel induk sperma spermatogonium Hanya menghasilkan satu sel telur dari satu sel induk telur oogonium Pembentukan berlangsung setiap hari untuk memproduksi jutaan sel sperma Pembentukan terjadi secara berkala untuk memproduksi satu sel telur setiap bulan Sel sperma berukuran kecil dengan panjang dari kepala hingga ekor 0,05 mm Sel telur berukuran besar dengan diameter 0,1 mm Sel sperma bersifat motil atau memiliki kemampuan bergerak untuk membuahi sel telur Sel telur bersifat non-motil atau tidak memiliki kemampuan untuk bergerak Sel sperma memiliki dua kromosom berbeda, yakni kromosom X dan Y Sel telur hanya memiliki kromosom Y Kesimpulan Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium indung telur wanita. Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis dapat diketahui dari berbagai faktor, seperti tahapan proses, frekuensi dan waktu produksi, hingga jumlah sel yang dihasilkan. Spermatogenesis dan oogenesis penting untuk mendukung kehamilan sehingga masalah pada keduanya bisa menyebabkan gangguan kesuburan pada pria dan wanita.

Dilansirdari The Ture Clinic, sperma terbentuk di dalam testis melalui proses spermatogenesis. Dalam proses ini, sel induk sperma akan memperbanyak diri melalui mitosis dan miosis. Secara umum, spermatogenesis merupakan suatu proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Sel sperma ini diproduksi pada tubulus seminiferus di dalam testis.

- Berikut adalah kunci jawaban mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA kelas 9 semester 1 halaman 47, 48 dan 49. Di halaman 47 hingga 49, siswa diminta untuk menjawab soal Uji Kompetensi berupa pilihan ganda dan isian. A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! kunci jawaban IPA kelas 9 semester 1 halaman 47, 48 dan 49 Baca juga Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 3 SD Halaman 100 Pertumbuhan Ayam 1. Bagian testis yang berperan dalam produksi sperma dan hormon testosteron disebut ....A. epididimisB. vas deferensC. vesikula seminalisD. tubulus seminiferusJawaban D 2. Pasangan antara bagian alat reproduksi laki-laki dan fungsinya berikut ini yang benar adalah ....A. skrotum berfungsi sebagai pembungkus testisB. tubulus seminiferus berfungsi sebagai saluran tempat keluarnya spermaC. uretra berfungsi sebagai tempat pematangan spermaD. vas deferens berfungsi sebagai tempat produksi spermaJawaban A 3. Pernyataan yang benar terkait dengan jumlah kromosom spermatogonium dan spermatozoa adalah ....A. spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat haploidB. spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat diploidC. spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat diploidD. spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat haploidJawaban A Baca juga Kunci Jawaban Seni Budaya Kelas 9 Halaman 9 Mengenal Pelukis dan Aliran Seni Rupa 4. Ovarium adalah tempat terjadinya ....A. fertilisasiB. implantasiC. pematangan ovumD. perkembangan bayiJawaban C 5. Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah ....A. oogenesis dimulai sejak bayi dilahirkanB. hasil akhir oogenesis adalah satu ovum dan tiga badan polarC. badan polar merupakan hasil pembelahan oosit sekunder secara meiosisD. ketika bayi perempuan lahir proses pembentukan sel telur sampai pada fase pembentukan oosit primerJawaban B 6. Tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase ....A. ootidB. oogoniumC. oosit primerD. oosit sekunderJawaban C 7. Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim secara berturut-turut adalah ....A. LH dan FSHB. LH dan estrogenC. FSH dan progesteronD. estrogen dan progesteronJawaban C Baca juga Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 10 Kelebihan dan Kelemahan Penerapan Pancasila Masa Orde Baru 8. Berikut ini yang langsung terbentuk setelah proses fertilisasi adalah ....A. janinB. zigotC. embrioD. plasentaJawaban B 9. Proses meluruhnya sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim disebut ....A. ovulasiB. fertilisasiC. implantasiD. menstruasiJawaban D 10. Perhatikan ciri penyakit berikut ini!1. Disebabkan oleh Treponema pallidum2. Biasanya menyerang daerah sekitar kelamin3. Gejala awal berupa borok pada tempat masuknya bakteriCiri-ciri penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit ....A. sifilisB. gonoreC. HIV/AIDSD. herpes simplex genitalisJawaban A Baca juga Kunci Jawaban Matematika Kelas 8 Semester 1 halaman 22 dan 23, Cara Hitung Pola Bilangan B. Jawablah dengan benar pertanyaan berikut! 1. Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan! Jawaban Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma. Pada fase menstruasi, hormon FSH follicle stimulating hormone memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. 2. Uterus atau rahim merupakan bagian dari sistem reproduksi pada mamalia. Sebutkan salah satu fungsi uterus! Jawaban Rahim berfungsi sebagai tempat perkembangan janin 3. Bagaimanakah cara penularan HIV/AIDS? Jelaskan pula cara pencegahan agar tidak tertular HIV/AIDS! Jawaban Cara penularan HIV/AIDS HIV dapat ditularkan dari orang tua yang terinfeksi kepada anaknya melalui transfusi darah yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya hidup yang tidak baik seperti pergaulan bebas dan menggunakan jarum suntik untuk obat terlarang seperti narkoba. Pencegahan agar tidak tertular HIV/AIDS hindari pergaulan bebas dan hindari mengonsumsi obat-obatan terlarang narkoba Baca juga Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 Halaman 24 25 26, Think Globally Act Locally 4. Lengkapilah skema proses spermatogenesis berikut ini! Jawaban Skema proses spermatogenesis yaitu1. Spermatogonium diploid2. Spermatosit primer diploid3. Spermatosit sekunder haploid4. Spermatid haploid5. Sel sperma haploid 5. Saat ovum mengalami pembuahan, zigot yang dihasilkan akan berkembang dan menempel pada dinding endometrium yang sudah menebal. Oleh karena itu, ketebalan endometrium harus dipertahankan selama kehamilan. Jelaskan mekanisme hormonal untuk mempertebal dan mempertahankan ketebalan dinding endometrium! Jawaban Hormon estrogen dan progesteron akan memicu dinding rahim untuk menebal. Pada saat ini dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi. Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari hormon estrogen adalah memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan LH luteinizing hormone. Hormon LH terus diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi. Disclaimer Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas. Kunci Jawaban Lainnya Widya
. 314 220 73 104 81 274 175 57

skema proses spermatogenesis berikut ini